Hati-hati Dampak Sosial Media, Seperti Smule Yang Mungkin Tidak Kamu Pahami


Sosial media saat ini sudah menjadi bagian gaya hidup masyarakat. Sosial media seakan-akan adalah kebutuhan yang wajib mereka lakukan setiap hari tanpa kenal waktu. Ketergantungan itu lah yang mestinya harus segera disadari oleh para pengguna aktif media sosial.
Shalmi - Saat ini muncul berbagai sosial media dengan bentuk baru. Salah satunya Smule. Dengan smule orang bisa memposting dia berkaraoke / menyanyikan lagu. Hampir sama dengan facebook, twitter, instagram, si pemilik akun dapat memfollow atau difollow. Banyak yang memanfaatkan ini mungkin sebatas hobi, atau untuk mencari popularitas. Biasanya yang akan ngetrend di sosial media terutama di Indonesia ini mereka yang memang bagus atau mungkin hancur/lucu sekalian.
Banyak yang tidak menyadari kalau sosial media juga mempunyai dampak negatif. Beberapa dampak negatif yang harus diwasapadai dari pengalaman yang saya amati dalam sebuah kasus Sosial Media Smule yang saya temui.

1. Membuang Waktu, 
Entah sadar atau tidak, waktu kita akan tersita oleh sosial media. Kita sering disibukan mengamati akun sosmed kita, hanya untuk melihat apakah postingan kita di like orang lain dan dikomentari orang.  Seperti Smule, kita disibukkan dengan melakukan rekaman yang kadang membutuhkan waktu yang lebih dari sekedar orang posting foto atau status.
Coba diperhatikan, biasanya orang melakukan aktivias karaoke belum tentu seminggu atau sebulan sekali. Itu pun hanya mungkin 2 jam. Saat ini dengan smule anda bisa melakukan tiap hari atau tiap saat. Bayangkan dalam sehari 2 jam waktu anda tercurahkan untuk sibuk bersosmed.  Dalam seminggu ada 14 jam, sebulan 60 jam dihabiskan untuk kepentingan sosmed. Seandainya waktu itu untuk bermain dengan orang terdekat, mengajari anak belajar, mengaji, hafalan doa tentu akan lebih bermanfaat.
2. Mendekatkan Yang Jauh, Menjauhkan Yang Dekat
Karena terlalu sibuk bersosmed, maka terkadang mereka abai sekitar. Sibuk bernyanyi demi untuk memposting supaya dilihat orang banyak, lupa anaknya yg lagi asik bermain yang sebenarnya membutuhkan perhatian dan mungkin teman bermain. Kita sibuk mencari pertemanan baru, tetapi membuang kesempatan untuk berinteraksi dengan orang terdekat. Maka tak salah jika sosmed bisa mendekatkan yang jauh, tetapi menjauhkan yang dekat.
3. Kebanggaan Semu
Salah satu mekanisme sosmed agar menjadi menarik buat si pengguna, adalah membuat kebanggan terhadap diri sendiri. Ketika kita memiliki follower banyak atau postingan kita dilike banyak orang maka itu menjadi kebanggan kita. Yang terjadi kita akan selalu berusaha menambah follower, dan menyibukkan diri dengan membuat postingan lagu agar disukai banyak orang. Padahal mereka orang-orang yang tak anda kenal. Maka semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk sibuk bernyanyi demi kebanggan semu tadi.
4. Perubahan Perilaku
Penggunaan sosmed yang makin intensif, akan membawa pada perubahan perilaku. Dan perilaku itu bisa tanpa disadari. Semakin lama kita menjadi lebih individualis. Bahkan muncul perilaku lain dalam kasus Smule yang saya temui. Dia tidak mau diganggu ketika sibuk merekam lagu. Bahkan ketika ada orang terdekat seperti anak atau suami/istri dibentak dan marah-marah jika dianggap menggangu aktivitas dia . Bahkan waktu yang harusnya untuk kebiasaan rutin, maghrib saatnya sholat tetapi malah disibukkan dengan merekam lagu. Nah ini dia akhirnya sosmed membuat perilaku dan kebiasaan orang berubah ke arah yang tidak baik
aktivitas smule
aktivitas smule
5. Candu Yang Tak Nampak
Sosmed itu candu. Kita akan dibuat untuk selalu menggunakan sosmed. Sebagai contoh orang yang sudah kecanduan adalah pengggunaan aktifias yang sudah mulai berlebihan. Saya mencoba mentest case apakah orang sudah pada level ketergantungan. Ketika diminta untuk hapus akun sosmed dia tidak mau maka dia sudah tercipta ketergantungan pada sosmed.
Padahal siapa sih yang diuntungkan dari kecanduan ini? Mereka adalah perusahaan aplikasi yang mejual trafik pengguna untuk iklan. Mereka lah yang menikmati manfaat dari dampak buruk yang mungkin timbul ini.
6. Hilangnya Privacy dan Bahaya Cyber Crime
Membuka diri di sosial media itu sama saja menyebar privacy kita. Semakin tersebar makin tidak aman dan rawan disalahgunakan. Data, foto kita bisa dimanfaatkan oleh orang2 utk kejahatan untuk penipuan, pornografi, penyalahgunaan data dan lain-lain.
Suatu hal menarik dari diskusi dengan salah satu orang yang ternyata dia tidak memiliki berbagai sosial media. Dia berkata hidup saya malah tenang, bisa banyak waktu untuk melakukan yang bermanfaat. Saya cukup bersosial media melalui WhatsApp (WA) karena disitu saya dapat berinteraksi dengan keluarga, relasi, teman lama. Sedangkan dia tidak mempedulikan pertemanan yang maya dimana tidak pernah mengenal orang tersebut. Daripada malah data saya disalahgunakan orang tak bertanggung jawab.  Mending saya manfaatkan 1 jam membuat kreatifitas dan bermain dengan anak, itu lebih bermanfaat daripada hanya bersosmed.
mengisi waktu dengan membuat kreatifitas
mengisi waktu dengan membuat kreatifitas
bermain dan mengajari anak
bermain dan mengajari anak
Smule tak adanya bedanya dg Facebook, Instagram, Twitter, Path dan lain-lain. Dibalik manfaat yang ada Jika tdk bijak menyikapi maka kita hanya membuang waktu sia-sia , menjadikan diri kita orang-orang yang tidak produktif dan hanya mendapatkan kebahagian pribadi di dunia maya. 
Jadi  apakah good or not good smule kembali ke kepentingan masing2.
Share on Google Plus

About Shalmi

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment